Cara Mudah Dan Ampuh Mengatasi Dinding Dan Lantai Retak

dinding retak

Sebelum lebih dalam kita bahas mengenai penyebab dan cara mengatasi dinding retak dan lantai rumah, perlu di pahami bahwa penting melakukan seleksi terhadap calon pemborong yang nantinya kita beri amanah untuk mengerjakan bangunan rumah kita hingga selesai. Walaupun kita sudah sangat yakin bahwa pelaksana yang kita tunjuk bisa menjalankan kepercayaan yang kita berikan, sempatkanlah minimal 1 pekan sekali kita hadir dalam proses pembangunan tersebut untuk memberikan efek psikologis bagi pemborong bahwa pekerjaannya selalu dalam pengawasan.

Menilik kasus dinding retak yang ada di hampir setiap bangunan, menjadi riskan jika keretakan tersebut terjadi pada keseluruhan bangunan, apalagi rumah anda berlantai dua. Lebih baik anda mempersiapkan untuk melakukan renovasi ulang karena keretakan yang sifatnya struktural sangat membahayakan bagi anda dan keluarga. Tetapi jika hanya retak rambut (keretakan pada dinding saja) atau keretakan sruktur hanya di beberapa titik saja masih ada cara untuk mengatasinya tanpa perlu anda membongkar ulang seluruhnya.

Memahami Jenis Dan Cara Perbaiki Lantai Dan Dinding Retak

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memahami jenis retak dinding dan lantai rumah tersebut :

1. Retak rambut

Yaitu keretakan yang lebarnya kurang dari 1 mm dan tidak tembus ke sisi dinding lainnya diakibatkan ketidaksempurnaan pada saat finishing dinding, seperti : plesteran dinding yang tidak disiram lebih dulu, komposisi plesteran yang kurang sempurna, plesteran yang belum cukup kering atau kualitas cat dinding yang daya elastisitasnya kurang.

Cara Mengatasi:

Merubah cacat dinding menjadi seni dengan menutup sisi dinding yang retak dengan panel dinding dekoratif 3d bermaterial gipsum/GRC kami adalah langkah paling sederhana. Selain akan membuat dinding tampak lebih anggun dan menjadi pusat perhatian, ini akan mencegah keretakan dinding yang berulang-ulang meski terus di perbaiki.

Solusi lain Anda bisa ketrik atau perlebar bagian dinding retak rambut tersebut untuk mengetahui sejauh mana tingkat keretakannya sehingga pada saat menambal keretakan tersebut masuk sampai kebagian dalam dinding. Kemudian isilah dengan wall filler, amplas setelah benar-benar mengering , lalu lapisi dengan wall sealer sebelum dicat ulang.

2. Retak Struktur

Yaitu keretakan yang lebarnya lebih dari 2 mm dan tembus pada sisi dinding lainnya. Hal ini disebabkan karena :

  • Penurunan atau pergeseran pondasi akibat daya dukung tanah yang kurang baik atau kurang padat. Hal ini bisa dikarenakan kondisi tanah yang kurang baik atau bisa juga karena perubahan karakterisitik tanah akibat kejadian alam seperti banjir, pergerakan tanah atau gempa.
  • Ukuran pondasi yang tidak sesuai dengan beban yang dipikulnya atau kurang sempurnanya pada saat proses pelaksanaan.
  • Kerusakan pada kolom (tiang) dan balok misalnya retak atau bengkok, akibat kurangnya jumlah atau ukuran tulangan besi utama dan besi pengikat (sengkang) serta rendahnya kualitas/mutu beton yang digunakan atau kurang sempurnanya pada saat proses pengerjaan sehingga kekuatan beton terhadap tekanan berkurang.

Cara Mengatasi:

  • Untuk pondasi yang turun buatlah pondasi baru di dekatnya dengan mendeteksi keretakan terparah pada dinding di atasnya. Padatkan tanah di bawah pondasi yang baru dan buatlah kolom/tiang baru untuk membantu penyaluran beban dari sloof dan balok lantai di atasnya.
  • Untuk balok yang retak, jika kondisinya memungkinkan perlu ditambahkan kolom/ tiang di bawahnya sehingga penyaluran beban balok menjadi berkurang . Jika tidak memungkinkan maka balok disuntik/digrouting dengan epoxy yaitu cairan kimia khusus yang sifatnya mengikat dan cepat kering kemudian dilakukan pembesaran ukuran balok dengan perkuatan dari luar.
  • Untuk kolom/tiang yang retak, buatlah kolom tambahan di dekat tiang yang retak untuk membagi pembebanan pada kolom yang rusak atau dengan memperkuat kolom dengan menyuntik/ meng -grouting dengan cairan epoxy dan memperlebar ukuran kolom/tiang.
  • Untuk retak-retak kecil pada kolom dan balok, cukup dilakukan penambahan dengan plesteran agar tulangan besi tidak berhubungan dengan udara luar yang dapat menyebabkan karat.

3. Keretakan Lantai

Keretakan lantai terutama pada lantai 2 ditandai dengan pecahnya keramik diakibatkan keretakan lantai beton dibawahnya. Hal ini bisa diakibatkan gempa, atau kualitas/mutu beton yang tidak memenuhi standar atau bisa juga karena kesalahan teknis pada saat pengerjaan lantai beton misalnya kekeliruan susunan anyaman besi beton, posisi sambungan coran beton atau bekisting/cetakan beton yang dilepas sebelum beton benar-benar mengeras.

Cara Mengatasi:

Untuk lantai beton yang retak, terlebih dulu dengan melepas keramik yang pecah kemudian mengikis retakan, menyuntik / meng-grouting dengan cairan epoxy pada retakan menutupnya dengan plesteran dan memasang keramik kembali.

Apabila retak-retak ini merupakan tanda-tanda adanya kerusakan struktur, ini tidak bisa dianggap remah karena menyangkut nyawa penghuninya. Sebaiknya anda juga berkonsultasi dengan orang yang mengerti struktur bangunan (ahli sipil) untuk menganalisa sejauh mana letak kerusakannya karena semua harus kita kembalikan pada ahlinya.

Tinggalkan komentar